Wednesday, April 15, 2015

Lirik Lagu Album Telisik Danilla

Penutupan
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

“…terjebak di lintasan waktu, terbujur aku dan membatu…”

Ada Di Sana
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo
Ku tergetar saat menatap kedua matamu
Melahirkan seutas keinginan tuk memilikimu
Kian bertahan memandang raut wajahmu
Kulihat sebuah jalan yang langsung menuju batinmu
Sudikah kiranya kau..
Mengizinkan diriku untuk sejenak
Berkunjung ke dalam hatimu?
Pastikan ku ada di sana
Ku terbenam saat kau jatuh dalam pelukku
Menata semua perasaan saat kau ada denganku
Kuingin waktu tiada berhenti disini
Agar senantiasa tak kunjung engkau pergi
Seperti malam menanti esok pagi

Senja Di Ambang Pilu
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Bertegur sapa di kala senja
Memerah meredam nyala surya
Dengan dia yang mencyat di batas kalbu
Memeluk hatiku yang dibelai rindu
Tak berdaya kuberada
Di ambang pilu
Ku tenggelam ke alam sepi
Ku ditelan sunyi memikirkanmu
(merindukanmu)
Mendamba masa untuk bersua
Dengan dia yang melintas di malam syahdu
Melepas semua curah rasa
Menghempas beban dan nestapa
Terikat dalam kedamaian
Kala dua insan yang sedang terlena
Mengenal firasat tersimpan pada manusia
Tersirat buaian keresahan takkan melayang

Buaian
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Buaian,
Pesona dirimu membawaku masuk
Ke dalam buaian
Masih teringat jelas saat kau
Hadir di depanku
Buaian..buaian
Terpukau ku dibuatmu
Buaian,
Akan kucatat dalam ingatan
Yang tak ternilai
Buaian,
Sementara waktu kan merekam
jejak kisah kita
Tak perlu kau mengerti rasaku kepadamu
Biarkan jadi urusanku
Tak usah ku pahami rasamu kepadaku
Biarkan jadi urusanmu
Lihatlah senja.
Tertegun terpikat oleh dirimu
Malam pun terang benderang
cahayakan hadirmu
Buaian,
Menerpa merasuki jiwa yang tengah disentuh
Buaian,
Mungkinkah kelak suatu hari kau
kan jadi milikku
Buaian, buaian
Terpukau ku dibuatmu

Reste Avec Moi
Lagu oleh Ika Ratih Poespa & Syair oleh Denny Arantika

J’ai beaucoup d’amis
Des gens qui toujours parlent d’amour
Un garcon une fille et tous deux sont amoureux
J’ai toutes mes chansons
On les ecoute a la radio
Bois du cafe au lait fume une cigarette
Reste avec moi
Couche..la nuit est noires
La vie In n’entend pas bien
Je me reve quand tu m’appelles
Je viens te tenir dans mes bras
Les temps que tu m’a fait
La vie est jolie aujourd’hui
Ne dit jamais que tu me laisseras
Ma cherrie, reste avec moi
On a promis que
Jamais tu quittas une belle vie
Sans amoureux tu es partie
Loin d’ici..Reste avec moi
Rezte…

Wahai Kau (ft. Lafa)
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Wahai kau
Yang kerap tersenyum manis di benakku
Berhentilah
Agar ku sanggup tidur kali ini
Wahai kau yang telah getarkan hati saat pagi,
Bersama turunnya butir embun yang perlahan
Wahai kau yang hadirkan resah saat kita berdua
Terpisah di tempat yang jauh untuk merindu
Ikut denganku serta melintasi alam nyata
Yang tersimpan dalam belaian di jiwa
Seakan kita benar, tak peduli akan salah
Oh, karena hati dan rasa bicara
Wahai kau yang selama ini jadi buaianku
Kemarilah saat senja bertemu malam gelap
Wahai kau yang kerap menangis di pelukku
Tersedulah karena ku duduk di sampingmu
Senantiasa bercumbu di kala hujan dan gemilang selimuti kita

Terpaut Oleh Waktu
Lagu & syair Lafa Pratomo

Tenggelam aku di rupamu
Ke palung rindu yang tersemu
Tak ada ruang yang tersisa dalam sendu
Tersimpan batas saat sayu mengadu
Kuingin kepadamu
Bayangmu inginku kucumbu
Tapi tersapu oleh sadarku
Nyatamu kian merayu
Terbius aku hingga membeku
Tapi ku terharu kau terpaut oleh waktu

OH NO! (Trembling Theory)
Syair dan lagu oleh Lafa Pratomo

Oh no, it starts again i’m trembling and wane
Oh no, it ruins my brain i’m going insane
Oh no, here comes the beat i’m dancing i can’t control
Oh no, here comes the heat i’m sweating
I need to take off my clothes
You do cause severe pain in my head
You do here and boiling in my blood
(we are lighter upon the ice, we are the snowflakes upon the fire)
Slow down, slow down
Hold on, hold on
Oh no, i travel far another from your guitar
Oh yes, a remedy restrain into a melody
I’m trembling
Oh how long it will be?
When it comes to quiet, ticking clock required

Junko Furuta
Lagu oleh Lafa Pratomo & Syair oleh Danilla Riyadi


I’ve read your Novembers, tortured by saboteurs
Ended from wounds and buried underground
Seconds of frightened wouldn’t be forgotten
Happines was fainted by soreness that painted
Cries you sang as your prayers,
With the shouts to carved your shatters
Ganbare…” you said
Burned by sugar cane
“Hang in there..” you said
Let the dust remain
Days of a sudden doll who slept with pains
The last powerless crawled in a bloody chains
How could you build revenge while you calmed your heart?
How could you woke you hate while death is the new bed?

Berdistraksi
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Ku melangkah terseok tuk dibunuh waktu
Seingatku waktu itu kau bersamanya
Ku menjadi bulan-bulanan oleh perasaan
Ku diabaikan dalam sendu
Hatiku membiru terperangkap menggerutu
Mengalihkan peristiwa,
Menampilkan kenyataan,
Yang tak kunjung usai
Sampai ujung waktu tiba
Hingga ku terjatuh tenggelam
Dalam keresahan
Ku terdiam tersungkur tuk dibunuh waktu
Walau nanti waktu pasti akan berlalu
Esok masih kau tak kunjung muncul
dan tak menentu
Mungkin aku masih bisa mengalihkan rindu
Mungkin begitu
Hatiku membiru terperangkap menggerutu
Hatiku membiru terperangkap menggerutu

Bilur
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo

Laut rembang terpukau
Dirindukan sang danau
Terpisahkan oleh daratan
Dipersatukan sang hujan
Melupa tuk mengingat
Bahwa hasratnya tersirat
Dirasa di ujung dunia
Di saat pagi belia
Kita telah menjelma
Menjadi insan duka
Bilur jadi saksinya
Meretas dalam suka
Dan kita bertahan dalam sebuah kekhilafan
Mengingkari nyata dipisahkan tuan
Siapakah kita? Tiada perlu diartikan
Karena dalam diam saling merasakan
Jika nanti telah usai
Melepas beban muram
Tersisa luka yang memburai
Sebisa kan ku redam

Pendahuluan
Lagu & syair oleh Lafa Pratomo
“…tiada lagi yang bisa temani ragaku, tiada lagi yang bisa bekali jiwaku”




Sunday, April 12, 2015

Lirik Lagu-Lagu Album Tentang Rumahku Dialog Dini Hari


360 Batu

Hari cerah diwaktu yang singkat
Berbagi cerita para sahabat
Lewati tebing tinggi menjulang
Seutas tali tangan berpegang

Pasir putih terbentang indah
Karang mengukir hati yang gundah
Memaksa diri lupakan risau
Lautan cinta intan berkilau

Bernyanyi riang dendangkan lagu
Duduk bersila mainkan gitarku
Lukisan langit biar tak menentu
Hati tak surut ombak merayu

Tertawa tertawalah kawan
Basuh basahi diri
Luka biar terluka kawan
Karam kering sendiri
Bahagia bergembiralah
Jadikan kenangan
Canda alam bersahaja

Air laut tak lagi pasang
Cuaca redup gerimis datang
Angin bertiup awan bergerak
Surya tenggelam siap beranjak

Nada terakhir bawa kita pulang
Lewati tebing tinggi menjulang
Hei sobat, kenang hari ini

Tentang Rumahku

Tentang rumahku
Di ujung bukit karang yang berbatu
Beranda rumahku
Tumbuh-tumbuhan liar tak tahu malu

Tentang rumahku
Berbagai macam musim telah kurengkuh
Jadi saksi bisu
Cerita mimpi indah di masa lalu

Yang terlahir dari sebuah gerbang waktu
Yang menjadi tembok kokoh mengitari rumahku

Adakah yang lebih indah dari semua ini
Rumah mungil dan cerita cinta yang megah
Bermandi cahaya di padang bintang
Aku bahagia

Tentang rumahku
Takkan goyah walau badai mengamuk
Seperti pohon jati, akarnya tertancap
Di poros bumi

Sewindu merindu
Kembali pulang dengan sebongkah haru
Senyum menyambut
Bagai rindu kumbang pada bunga di taman

Temui Diri

Kuhentikan langkahku
Kutemui diriku
Ku menua bersama waktu
Tak terkira rasa menusuk

Sombong datang dahulu
Sesal terakhir memburu
Waktu takkan kembali
Berserah diri resapi

Noda-noda hati
Menyingkirlah
Lahir kembali bersihkan jiwa

Jujur hilangkan derita
Pikiran berbuah karma
Aku benih siap berdiri
Yang menanti musim semi

Dariku Tentang Cinta

Aku merindu senyum tawamu
Sinar bulan tua kirim salamku padanya
Sendirikah dia di malam gulita
Semesta jagalah dia hingga waktuku tiba

Aku bingkai beribu purnama
Dalam hatiku engkaulah cahaya
Syairku kan menjelma
Merpati kan terbang hinggap di jemari

Bila daun bergurguran
Bunga-bunga baru bermekaran
Angin bawalah kabar dariku
Tentang cinta
Letakkan di pangkuannya
Sandarkan di jiwa

Warna pelangi membentang di langit
Bisik nurani di telaga sunyi

Aku Dan Burung

Hai kau burung
Tak lelahkah kau terbang
Matahari turun petang menjelang

Cengkramlah dahan dan hinggaplah
Bangunlah sebuah sarang sebagai rumah

Lihatlah diriku tanpa warna
Tertawa pilu haru gempita

Aku tidaklah bebas seperti dirimu
Terjebak dalam sangkar yang kubangun

Akankah kau hinggap hari ini
Mengulum kata berkicau bernyanyi
Akankah kau hinggap di bukit tinggi
Pusaran suaramu bergema di hati

Hai kau burung
Tak lelahkah kau pergi
Dahan tempatmu hinggap tak mungkin kau bawa
Dahan itu rapuh sebentar lagi rubuh
Teronggok menyudahi peran

Lagu Cinta
(feat. Kartika Jahja)

Menari di atas rumput gemulai
Jemari cinta membelai
Bersemu merah bersinar di wajah
Roman berkembang indah

Mengukir cinta di rindang pohon tua
Atas nama cinta
Mata menggoda semayam yang di hati
Keinginan tanpa henti

Hasrat abadi kisah kasih
Cinta menerima memberi

Lagu cinta nan merdu
Kumbang merayu
Bunya menyambut menyatu
Nada merajut rindu
Di rentan waktu
Terpisah jauh merindu

Di Balik Pintu

Apakah yang kau mau
Sembunyi di ruang berdebu
Mengurung diri membisu
Menutup pintu

Berdiri di depan rumahmu
Buka pintu demi waktu
Yang tersisa hari ini

Ceritakan arti gerakmu
Katakanlah, katakan padaku

Meskipun hanya dengan kata kau menyentuhku
Seakan tiap kata wujud bibirmu
Kecup keningku
Ucapkanlah sesuatu walau di balik pintu

Waktu terus berputar
Senja berganti malam
Aku tetaplah aku
Yang menunggumu

Gurat Asa

Melangkah menggenggam kerinduan
Kelana panjang dunia
Jubah tlah lama kutanggalkan
Riang dan sunyi aku telanjang

Seratus jurang tlah kujatuhi
Dimana tangan membentang
Mengembara mencari
Jalan pulang mendaki rintangan

Tapi ku takkan tumbang
Masih ku kobarkan cinta
Pada hidup, pada waktu
tak berujung pada-Mu

Berlayar diluas lautan
Tersesat,
Kandas,
Memberi makna

Jalan Dalam Diam

Hari baru gelisah yang sama
Matahari berganti bulan
Malam yang sabar
Direnggut siang
Pagi berkicau senja dibalut jingga

Taman cantik rimbun
Bunga-bunga menawan layu dan mekar
Semua berputar
Hanya aku yang terdiam
Diam tertahan dengan keinginan yang tertinggal

Ooh angin bawa aku pergi
Burung bawaku terbang tinggi

Temui awan yang tak getar
Digiring badai diterpa prahara
Tanpa keinginan
Sunyi harapan menghiasi langit

Sisipkanlah aku di sayapmu
Terbangkanlah aku kemanapun kau mau

Hiduplah Hari Ini

Tuhan beri kita suara maka bernyanyilah
Senyum di fajar bahagia di senja
Maka bergembiralah

Sambutlah indahnya esok hari
Syukuri cerita yang telah pergi

Benih cinta di waktu lalu
Berbuah kasih terlahir baru
Semesta tak pernah diam
Bisikan doa di telinga alam

Sambutlah indahnya esok hari
Syukuri cerita yang telah pergi

Warnai hari lukis dunia
Asah naluri gapai bahagia
Damaikan diri damai semesta
Lahirkan keajaiban dari tanganmu

Burung camar menari di pantai
Beri tanda badai telah usai
Segera lepas tali sampanmu
Dayung kemanapun kau mau

Lucuti rantai membelenggu
Buka hati menata hari baru

The Road

Out of the corner of my eye
An old man walking his love to the world
On the other side
I see a man taking all from the world

Maybe i should walk on
Get another point of view
The morning light will guide me through

Maybe i should walk on
I won't feel like i'm colored blue
And the world will guide me through

I want to learn, to live, to love
I want to feel like i'm free to be me

At the end of the road
I'm laughing out loud like i've never laughed

At the same moment
I'm crying out lout like i've never cried

Lirik Lagu-Lagu Album Dunia Batas Payung Teduh


Berdua Saja
(Lirik & Lagu : Is)

Ada yang tak sempat tergambarkan
Oleh kata ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya

Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban

Mungkinkah kita, ada kesempatan
Ucapkan janji
Takkan berpisah selamanya

*Nikmati saja

Menuju Senja
(Lirik & Lagu: Is)

Baru saja kuberanjak
Beberapa saat sebelum itu
Ada yang mati menuju sore, menuju senja
Bersama

Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu
cinta bersama
Di sore itu menuju senja

Bersama hati yang terluka
Tertusuk pilu, menganga luka itu
Di antara senyum yang menapaki jejak
Kenangan

Di sore yang gelap ditutupi awan
Bersama setangkup bunga cerita yang kian
Merambat di dinding penantian
Ada yang mati saat itu dalam kerinduan
Yang tak terobati

*Sebuah harapan, sebuah cerita, dan sebuah kerinduan untuk kumpulan bernama SORE.

Untuk Perempuan Yang Sedang Di Pelukan
(Lirik & Lagu: Is)

Tak terasa gelap pun jatuh
Di ujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya

Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan di tengah penantiannya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya

*Untuk perempuan-perempuan yang mengilhami kami.

Rahasia
(Lirik : Catur Ari Wibowo, Lagu: Is)

Tak ada sore, dan udara menjadi segar
Tak ada gelap, lalu mata enggan menatap
Tak ada bintang mati, butiran pasir terbang ke langit
Tak ada fajar hanya remang malam
Semua telah hilang
Terserap matahari

Harum mawar membunuh bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu
Berikan tanganmu jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu balas semua bisikanku
Memanggil namamu

Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suaraku

*Lagu yang didedikasikan untuk keluarga besar Pagupon

Angin Pujaan Hujan
(Lirik & Lagu: Is)

Datang dari mimpi semalam
Bulan bundar bermandikan sejuta cahaya
Di langit yang merah
Ranum seperti anggur wajahmu
Membuai mimpiku

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara

*Mari rehat sebentar.

Di Ujung Malam
(Lirik & Lagu: Is)

Di ujung malam diantara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menari bersamaku
Di ujung malam diantara lelap dan sadar
Mulailah sekarang bernyanyi bersamaku
Sunyi ini merdu seketika

*Berbahagialah orang-orang yang dirindukan di ujung malam.

Resah
(Lirik : Catur Ari Wibowo, Lagu: Is)

Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu

Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu

Aku menunggu dengan sabar di atas sini
Melayang-layang
Tergoyang angin menantikan tubuh itu..

*Ini adalah tanda cinta untuk semua pendengar Payung Teduh dan Teater Pagupon

Biarkan
(Lirik : Catur Ari Wibowo, Lagu: Is)

Turunlah ke pelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Menata sanggul di tepi sungai
Menarilah bersamaku

Turunlah ke pelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Melenakan para pendamba
Meratapi kepergian malam

Biarkan dewi malam menatap sayu
Meratapi bulan yang memudar
Biarkan bulan berjalan tunduk
Menyambut senyuman matahari
Biarkan matahari membuka mata
Membangunkan alam yang lelap

*Mengenang produksi Matahari di belakang cikal bakal pertemuan kami.